Puisi lama nih! Tp pengen post aja :))
Tak perlulah kau ajak aku nonton romantisnya konser Andrea Bocelli,
Cukuplah bila kau mau menemaniku seharian nongkrong
di stadion bulutangkis.
Tak perlulah kau bangun sebuah istana megah untukku,
Cukuplah bila kau hadiahi aku TV
Kabel agar dapat menonton siaran turnamen bulutangkis
luar negeri yang jarang disiarkan TV Indonesia.
Tak perlulah kau hadiahi aku cincin berlian,
Cukuplah bila kau belikan aku seperangkat raket Yonex yang
biasa dipakai Lin Dan.
Tak perlulah kau ajak aku ke restoran mahal untuk candle light dinner,
Cukuplah bila kau dapat bergembira bersamaku
menonton kejuaraan Thomas Uber.
Tak perlulah kau bacakan bait-bait indah puisi Khalil Gibran,
Cukuplah bila kau bacakan
release rangking WBF tiap minggunya.
Tak perlu kau merangkai puisi
indah untukku,
Cukuplah bila kau bantu aku
merangkai kata-kata unik di spanduk suporter yang akan
kubentang di kejuaraan All England.
Tak perlulah kau belikan aku gaun mahal,
Cukuplah bila kau bersedia mendapatkan tanda tangan Bao
Chun Lai, Roman Spitko, atau
Taufik Hidayat untukku.
Tak perlulah kau kirim berjuta-
juta mawar merah untukku,
Cukuplah bila kau bantu agar aku dapat berfoto bersama Maria Kristin.
Tak perlulah kau berlutut di
hadapanku dan mencium
tanganku.
Cukuplah bila kau ijinkan aku
mengecat pipiku, mengenakan
atribut heboh, dan berteriak-
teriak penuh semangat dibangku suporter kala kejuaraan badminton berlangsung.
Tak perlulah kau berdiri dibawah sinar rembulan untukku menyanyikan sebuah lagu
romantis,
Cukuplah bila tak kau anggap
konyol ideku mengepel lapangan
bulutangkis.
Tak perlulah kau ubah dirimu agar tampak sempurna dihadapanku,
Cukuplah bila kau terima aku apa
adanya, termasuk kegilaanku
akan bulutangkis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar